SAJAK YANG TERLUKA
(I_Makkacici')
Sajak ini lahir
setelah darah dan airmata
menyatu dalam aksara.
Membentuk telaga di jiwa yang terluka
menyatu dalam aksara.
Membentuk telaga di jiwa yang terluka
Gemuruh mengepung otak yang kehilangan pikir
lantunan basmalah menggiring tahta di kepala
Setelah gerimis menghujamkan dua ribu dan empat badik ke dalam jiwa
doktrin sesepuh ialah nyanyian yang tertinggal dalam nurani
Itulah sebabnya
lantunan basmalah menggiring tahta di kepala
Setelah gerimis menghujamkan dua ribu dan empat badik ke dalam jiwa
doktrin sesepuh ialah nyanyian yang tertinggal dalam nurani
Itulah sebabnya
Aku ada karena
cinta,
Kau juga,
Pula kita semua.
Ngiang pengantar tidur para pecinta di telinga
Yang entah masih atau telah tiada.
Kau juga,
Pula kita semua.
Ngiang pengantar tidur para pecinta di telinga
Yang entah masih atau telah tiada.
Terkenanglah
malam itu dalam romansa.
Percakapan ini
sudah lama kita mulai
Ibarat soal ujian yang harus kita isi bersama.
Ibarat soal ujian yang harus kita isi bersama.
Di sini,
Berteman senja aku bertahan
terancam segala tuntutan
mengecap pahit sendirian
Hingga deburan ombak tenggelamkan suaraku.
Berteman senja aku bertahan
terancam segala tuntutan
mengecap pahit sendirian
Hingga deburan ombak tenggelamkan suaraku.
Kupesan satu
rasa bernama cinta
Sebagai penyanggah
pilar-pilar yang hampir roboh
sedikit lagi jadi puing.
sebentar lagi tinggal lah nama, mungkin.
Inikah akhir peradaban yang kita rencanakan?
Sebagai penyanggah
pilar-pilar yang hampir roboh
sedikit lagi jadi puing.
sebentar lagi tinggal lah nama, mungkin.
Inikah akhir peradaban yang kita rencanakan?
0 comments:
Post a comment