Foto : Ilustrasi Dunia Kampus ON/OFF
Oleh :
Muh. Haidir
(Badan Pimpinan Harian PC IMM Kota Makassar)
Entah
apa yang terjadi di negeriku kini ? Katanya
demokrasi menjadi hak bagi seluruh element masyarakat tetapi nyatanya demokrasi
seakan terpasung kembali. Pemerintah
yang kini sangat anti kritik sudah memasang taringnya di perguruan tinggi, baik
kampus itu dimiliki oleh negara ataupun kampus swasta. Mahasiswa menjadi target
dan incaran merek, mahasiswa tak ingin dibunuh dan dipukuli lagi tetapi
mahasiswa ingin dimatikan Rasanya, rasa
pekanya kepada masyarakat, rasa pekanya sebagai penyambung lidah, rasa pekanya sebagai pengontrol penguasa dan
semua rasa yang dianggap mampu menganggu sang penguasa semuanya dimatikan.
Hari-hari
besar tak semeriah dulu lagi, peringatan
hari bersejarah tak lagi membara seperti dulu.. Semuanya telah padam oleh air
yang bernama Akademik, mahasiswa di
cekoki oleh pelajaran dan tugas yang kadang tak bermakna, kesibukan akan demi, candu akademik membuat
kita lupa fungsi dan tujuan kita sebagai mahasiswa. Kampus menjadi bangga
ketika lulus tepat waktu dengan IPK tinggi tapi tak pernah peduli apakah dia punya skill, apakah dia punya bakat, atau mungkin nilainya hanya fiktif demi
menjaga reputasi kampus.
Kini
kampus libur lagi, kini pusat peradaban
itu ditutup lagi, karena ketakutan
penguasa diteriaki oleh singa jalanan,
mau jadi apa negeri kita kelak ketika pemudanya sudah di pasung, mahasiswanya dibungkam atas nama
ketentraman dan kedamaian
masyarakat sedangkan korupsi di Indonesia
masih meraja lela, masih menjadi mahkota
di kepala pejabat-pejabat bejat.
Kini
tak ada lagi yang berteriak lantang lawan korupsi. Karena yang membugkam
mahasiswa kini adalah mereka yang menikmati uang rakyat yang salah tempat (Korupsi) miris rasanya di
negeri ini masih banyak yang tak mampu membeli makan. Tapi ada juga mereka yang menikmati nikmat
yang seharusnya bukan menjadi nikmatnya.
"Kampusku
janganlah kau jadi taring penguasa yang mau menggigit anak mu sendiri"
0 comments:
Post a comment