Mahasiswa
(dengan tanpa diskriminasi gender) mempunyai peran vital sebagai agent of change dalam tatanan sosial
kemasyarakatan. Menjadi Aktor tentu saja dalam memerankan fungsinya seorang
mahasiswa mesti berbekal ilmu dan keterampilan yang memadai.
Ada
berbagai usaha-usaha yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya
forum yang bisa mewadahi pembinaan kompetensi dan keterampilan tersebut yaitu melalui
jalur pendidikan nonformal berupa training
(Pelatihan) yang diselenggarakan oleh pelbagai organisasi kemahasiswaan.
Pada
kesempatan kali ini giliran Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Sidrap (PC IMM Sidrap), yang
menyelenggarakan Diksuswati II tingkat Indonesia Timur pada Tanggal 30 November
s/d 02 Desember 2017M. Bertepatan dengan 11-13 Rabiul Awal 1439 H
Bertempat di
Gedung Serbaguna Aisyiyah Pangkajene (Kab. Sidrap), Diksuswati II ini mengusung
tema “Meretas Identitas Immawati dan Membumikan Gerakan Literasi sebagai Media
Dakwah Zaman Millenial” menghadirkan puluhan kader-kader IMM dari Indonesia Timur
Kegiatan ini di
hadiri 29 peserta yang terdiri dari beberapa cabang/kota yakni : PC IMM Kota
Palopo dan Enrekang maaing-masing sebangak 3 orang, PC IMM Barru dan Bone masing-masing sebangak
1 orang, PC IMM Kota Makassar sebanyak 2 orang dan selebihnya adalah Kader PC
IMM Kab. SIDRAP.
Tepat
pada tanggal 01 Desember 2017 M , saya dan teman-teman peserta Diksus
mendengarkan pemaparan materi yang
tidak kalah pentingnya dengan materi - materi yang lain, yakni "Literasi Media Di Zaman
Millennial" yang dibawakan langsung oleh Kakanda Kakanda
IMMawan Ahmad Hunain S.Pd yang
juga selaku Sekretaris Bidang Media dan Komunikasi Dewan Pimpinan Daerah Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan (DPD IMM Sulsel).
Telah
menjadi kebenaran umum yang kita ketahui bersama
bahwa zaman miilennial adalah zaman canggih, zaman diamana informasi
lebih cepat disajikan jika kita bandingkan
dengan makanan siap saji. Menurut
Teori generasi yang dikemukakan Karl Mannheim,1923, Generasi
Millennial juga bisa kita katakan sebagai generasi Y dengan
berdasar pada kondisi sosial zaman dan cakupan umur. Melihat
kondisi zaman sekarang ini mulai serba digital, maka kita sebagai IMMawati
harus mahir dalam Hal penggunaan
dam pemanfaatan teknologi sebagai media Literasi. "Pada konsep literasi yang ditawarkan literasi mencakup
banyak aspek dalam kehidupan bukan hanya menyangkut persoalan nenulis dan membaca, tetapi
literasi juga berkaitan dengan berbagai dorongan
ilmu pengetahuan dalam pemanfaaatan fungsi dan keterampilan hidup yang kita
miliki". Dikutip disela-sela
Kakanda yang akrab disapa Hunain pada saat membawakan materi.
Pada
kesempatan ini pula kakanda
menjelaskan terkait jenis-jenis dari Literasi
itu sendiri, mulai dari Literasi
Informasi, Literasi Statistik; Literasi Tehnologi, Literasi Visual, Literasi
Kritikal, Literasi Data, Literasi Digital, Literasi Finansial, dan Literasi
Kesehatan.
Saya secara pribadi
sebagai peserta utusan PC IMM Kab. Enrekang, Sangat beruntung dapat mengikuti
Diksuswati II ini, apatah Lagi Materi ini, Benar-benar penting untuk saya
pelajari dan aplikasikan. Zaman Millennial
ini, apatah lagi kita ini yang notabene adalah Aktivis Pendakwah
Kaum Intelektual. Harapan saya kepada
semua teman teman peserta, agar nantinya ketika kita telah Keluar Dari Forum DIKSUAWATI
II ini, kita dapat benar-benar
mengejewantahkan materi yang telah kita dapatkan, khusunya Materi
Ini. Karena Bagi Saya "Teori Tanpa Aplikasi Itu Sama Saja 1000 Teori x 0 Aplikasi yang hasilnya
sama dengan O terbilang Nol Besar (Satrina)
0 comments:
Post a comment